Wisata Unggulan Lombok

Kehebatan taman bumi atau geopark dari sesuatu kawasan geologi berpeluang meningkatkan daya tarik hal destinasi berlibur. Pada konteks perkembangan daerah, laju sektor pariwisata terbukti jadi penggerak ekonomi pasti hebat ketimbang sektor-sektor lain.

Inilah Keindahan Yang Menakjubkan di Wisata Lombok

RinjaniP5Begitu disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi juga Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman pada pembukaan Seminar bertajuk ”Keindahan juga Potensi Rinjani ialah Geopark Dunia” pada Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (28/1/2016). Seminar itu hasil kerja sama Kementerian Pariwisata, Pemerintah Provinsi NTB, dan harian Kompas.

Acara seminar ini menghadirkan pembicara dari sejumlah peneliti Museum Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi juga Sumber Daya Mineral, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dadang menyiratkan, di perhatikan dari sudut pengembangan bertamasya, kedigjayaan geopark dapat jadi branding pada sesuatu destinasi yang berdampak signifikan mengangkat citra dan popularitas suatu kawasan.

Kini, 90 persen pendaki gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia juga ketinggian 3.726 meter pada atas belahan laut itu yaitu wisatawan dunia. Salah satunya, pemerintahan Jokowi-JK telah menetapkan tujuan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 20 juta orang pada 2019. Sekarang, kunjungan wisman menuju bermacam destinasi bertamasya dalam Indonesia terbaru sekota 10 juta orang per musim.

Sekedar saja, Dadang mengingatkan, butuh sinergitas pilar-pilar yang berperan menentukan di pengembangan liburan, sejak dari perbaikan infrastruktur, pengembangan destinasi, pelaku liburan, dengan investasi.

Angkat perekonomian

danau-segara-anak-rinjani.jpgSejumlah masa lalu pengelolaan geopark di beraneka lokasi membuktikan jika konsep taman global dapat mempertontonkan keuntungan ekonomi yang selalu besar. Tiongkok, misalnya, dari keuntungan bertamasya sekitar 6 miliar dollar AS atau Rp 80 triliun, sekitar 62 persen di antaranya atau mencapai Rp 49 miliar disumbangkan dari pengelolaan 33 kawasan geopark dunia.

Dengan menghasilkan Rinjani ialah geopark bumi, kawasan tersebut nantinya akan dapat lebih terjaga dengan serta merangsang pertumbuhan nilai ekonomi lokal melalui pariwisata.
Sementara dalam kawasan Pegunungan Sewu Daerah Istimewa Yogyakarta, di 2011, laba asli daerah yang dihasilkan dari sejumlah destinasi bertamasya karst pada lokasi ini baru selingkungan Rp 800 juta.

Namun, sehabis ditetapkan sebagai kawasan taman global bumi dunia, laba aslinya meningkat menjadi Rp 22,lima miliar.

Pengembangan geopark Gunung Rinjani sebenarnya telah dimulai sejak 2008. Tetapi, update season ini kawasan itu bakal dinilai group dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dengan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Wawasan yang akan dibahas pada September 2015 ini penentuan apakah kawasan itu sukses masuk pada jaringan taman global bumi (dunia geopark network).

Indonesia sampai sekarang baru memperoleh dua kawasan geopark global. Selain Pegunungan Sewu, geopark lain yang diakui UNESCO merupakan Gunung Batur pada Pulau Bali.